Kamis, 14 Januari 2010

laparoscopy

Wanita-wanita dengan endometriosis mempunyai suatu risiko yang meningkat secara ringan untuk mengembangkan tipe-tipe tertentu dari kanker indung telur, dikenal sebagai epithelial ovarian cancer (EOC). Risiko ini tampaknya adalah tertinggi pada wanita-wanita dengan endometriosis dan kemandulan primer (mereka yang tidak pernah melahirkan seorang anak), namun penggunaan pil-pil pencegahan kehamilan oral atau oral contraceptive pills (OCPs), yang adakalanya digunakan pada perawatan dari endometriosis, tampaknya mengurangi secara signifikan risiko ini.
Sebab-sebab untuk asosiasi (hubungan) antara endometriosis dan ovarian epithelial cancer tidak dimengerti secara jelas. Satu teori adalah bahwa endometriosis implants mereka sendiri menjalani transformasi ke kanker. Kemungkinan lain adalah bahwa kehadiran dari endometriosis mungkin berhubungan dengan faktor-faktor genetik atau lingkungan lain yang juga meningkatkan risiko seorang wanita mengembangkan kanker indung telur (ovarian cancer).

Mendiagnosa Endometriosis
Endometriosis dapat dicurigai berdasarkan pada gejala-gejala dari nyeri pelvis dan penemuan-penemuan selama pemeriksaan-pemeriksaan fisik di tempat praktek dokter. Adakalanya, sewaktu suatu pemeriksaan rectovaginal (satu jari tangan dalam vagina dan jari tangan lain dalam rektum), dokter dapat merasakan nodul-nodul (endometrial implants) dibelakang kandungan dan sepanjang ligamen-ligamen yang menempel pada dinding pelvis. Pada waktu-waktu yang lain, tidak ada nodul-nodul yang dirasakan, namun pemeriksaannya sendiri menyebabkan nyeri yang tidak biasa atau ketidaknyamanan.

Sayangnya, tidak satupun dari gejala-gejala atau pemeriksaan-pemeriksaan fisik dapat dipercayakan untuk menegakan secara yakin diagnosis dari endometriosis. Studi-studi imaging, seperti ultrasound, dapat berguna dalam menyampingkan penyakit-penyakit pelvis lainnya dan mungkin menandakan kehadiran endometriosis pada area-area vagina dan kantong kemih, namun masih belum bisa mendiagnosa endometriosis secara definitif. Untuk suatu diagnosa yang akurat, pemeriksaan visual langsung bagian dalam dari pelvis dan perut, serta biopsi jaringan dari implant-implant diperlukan.
Sebagai akibatnya, satu-satunya cara untuk mendiagnosa endometriosis adalah pada saat operasi, dengan membuka perut dengan sayatan besar laparotomy atau sayatan kecil laparoscopy.


Laparoscopy
adalah prosedur operasi yang paling umum untuk diagnosis dari endometriosis. Laparoscopy adalah prosedur operasi minor (kecil) yang dilakukan dibawah pembiusan total, atau pada beberapa kasus-kasus dibawah pembiusan lokal. Ia biasanya dilakukan sebagai suatu prosedur pasien rawat jalan. Laparoscopy dilakukan dengan pertama memompa perut dengan karbondioksida melalui sayatan kecil pada pusar. Sebuah alat penglihat (laparoscope) yang panjang dan tips kemudian dimasukan kedalam rongga perut yang sudah dipompa untuk memeriksa perut dan pelvis. Endometrial implants kemudian dapat dilihat secara langsung.




Selama laparoscopy, biopsi-biopsi (pengeluaran dar contoh-contoh jaringan kecil untuk pemeriksaan dibawah mikroskop) dapat juga dilakukan untuk diagnosis. Adakalanya biopsi-biopsi yang diperoleh selama laparoscopy menunjukan endometriosis meskipun tidak ada endometrial implants yang terlihat selama laparoscopy.
Ultrasound pelvis dan laparoscopy juga adalah penting dalam menyampingkan penyakit-penyakit yang berbahaya (seperti kanker indung telur) yang dapat menyebabkan gejala-gejala yang meniru gejala-gejala endometriosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar